Tak Disangka

Musikalisasi Puisi

“Tututut tut tut” Hpku berbunyi. Pesan singkat dari Teh Siti “Puisinya hilang”. Pesan berikutnya dari Teh Yusri “Met, kata teh siti puisinya gak ada gimana?”. Aku tidak sempat membalas pesan mereka karena pulsa ku limited. Aku segera beregegas bergegas searching puisi tentang persahabatan di internet untuk menemukan inspirasi. Setelah membaca beberapa puisi akhirnya aku mendapatkan inspirasi dan langsung menulisnya di kertas putih bagian belakang modul AP. Selesai sudah puisi yang aku buat, aku segera berangkat ke kampus dan menununjukkan puisi buatanku kepada Rika yang akan membaca di acara classmeeting besok.

Teh Yustri, Tristan dan teman-teman Brave lainnya sedang berlatih menyanyikan sebuah lagu yang berjudul “Untukmu Teman karya Brother”. Sementara aku memisahkan diri untuk menemani Rika berlatih membaca puisi. Ketika aku hendak mengajarkan Rika membaca puisi, Rika meminta aku untuk menemani membaca puisi saat tampil nanti. Aku segera menolak namun Rika tetap memaksaku untuk tampil membaca puisi berdua. Okelah aku coba, kemudian aku dan Rika kembali ke kelas bersatu denga yang lainnya. Aku dan Rika membaca puisi di depan teman-temanku, aku malu, degdegan karena sebelumnya aku tidak pernah tampil di depan banyak orang apalagi untuk mebacakan puisi, malunya tuh disini. 

Setelah aku memperlihatkan kemampuanku membawakan puisi teman-tamanku bertepuk tangan dan bersorak riang apalagi Rio yang membuat gaduh seisi kelas. Akhirnya aku dipilihlah oleh teman-temanku sebagai perwakilan kelas untuk tampil besok di acara classmeeting .

Pagi hari yang cerah matahari terbit dari arah timur. Acara classmeeting di mulai diiringi paduan suara sebagai pembuka acara pagi hari ini dilanjutkan dengan pembacaan lantunan ayat suci al quran yang dibacakan oleh  Fahrizal Eka Saputra dan Yusriyyah sebagai saritilawahnya. Saatnya acara yang di tunggu-tunggu sudah tiba, dengan meriah MC memanggil kelas H sebagai peserta kreasi kelas pertama, di lanjut kelas D,...... “sekarang kita lanjutkan kembali kreasi kelas dari kelas Brave” ujar MC classmeeting.
Jantungku berdebar kencang ketika medengar kelasku dipanggil. Dan kini saatnya aku beraksi dipanggung bersama teman-teman yang lainnya. Teh Yusri dan Tristan menyanyikan sebuah lagu yang begitu indah.
Disini kita pernah bertemu
Mencari warna seindah pelangi
Ketika kau menghulurkan tanganku
Membawaku ke daerah yang baru
 . . . . . .

Kemudian Rika muncul dari belakang panggung dengan begitu indah membacakan puisinya. Aku menyusul dari belakang penonton pun semakin meriah bertepuk tangan bersorak riang seolah-olah penonton bayaran. Namun ketika aku hendak membaca puisinya tangan ini tiba-tiba gemetaran, denyut jantuk berdebar kencang, dan penonton semakin meriah bahkan sambil tertawa melihat aku yang gerogi dan gemeteran. Aku heran semua penonton tertawa tapi aku tetap melanjutkan untuk membacanya walaupun sebenarnya malu, sumpah malu banget. Namun rasa malu, degdegan, nerves, grogi itu aku tahan. Selesai sudah pembaacaan puisi aku langsung ke belakang panggung. Sebagian penonton berkata “keren, bagus, gilaaa keren ih, mendramatisir banget,”. Hati kecilku berkata “lega udah tampil walaupun tidak sesempurna yang diinginkan”

Setelah makan siang aku bergegas pulang karena ada sesuatu yang harus diselesaikan. So, aku tidak mengikuti acara classmeeting hingga tuntas. Tiba di rumah saat mau istarahat sekitar sore lupa pukul berapa Hpku berbunyi. “Tututut tut tut” pesan dari Teh Yusri.
“Met, dapet juara 2”
Hati ini senang riang tak terkira kelasku mendapat juara ke 2 kreasi kelas. Sunngguh tak disangka kabar kembira ini. Aku langsung buka BBM untuk update status “Gak nyangka dapet juaraa :D”.   
 Thanks for today 2 Brave. I’m proud to be part of 2 Brave. All of you are my family :) B)


Salam,
Rahmat/Mamet  (Bogor, 26 April 2015)

Related Posts:

0 Response to "Tak Disangka"

Posting Komentar